CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 17 Agustus 2013

About My Hijab

      Bismillahirrahmanirrahiim..
      Assalamu’alaikum..
      Terima kasih sudah menyempatkan untuk mengunjungi blog ini.
Kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai pengalaman berjilbab saya.
      Dulu, pakaian saya, baik di rumah maupun di luar rumah hanyalah celana dan kaos ditambah dengan topi. Baik di acara formal maupun hanya hang out sama teman, yaa begitulah penampilan saya. Sering juga dimarahin sama bapak “Kamu itu wedo’! Bo’ yo pake baju sing bener!”
      Mau pake baju yang bener gimana? Wong jaman sekarang baju kekurangan bahan semua. Ada celana cuma sampe atas lutut, ada lagi kaos yang bolong bolong. Ckckck emang ada yang beli begituan ya? Katanya sih baju-baju begitu lagi nge trend. Coba pikir lagi, malahan, baju-baju yang -maaf, baju-baju yang membuka aurat seperti itu dipakai waktu zaman jahiliyah. Sekarang ini memang zaman edan. Gimana bangsa kita mau maju kalau generasi mudanya meniru hal yang tidak sepatutnya dicontoh? Tapi Alhamdulillah, masih ada remaja yang mau menjaga kehormatannya, menjaga auratnya dengan cara berjilbab.
      Back to the topic, saya emang nyaman sih sama pakaian saya yang gak ribet itu.. tapi kok temen-temen mikirnya dengan cara berpakaian saya yang seperti itu-topi,jeans,dan kaos- saya lebih terlihat tomboy. Padahal  saya biasa-biasa saja.
      Nah, pada suatu saat saya mengunduh aplikasi hadist bukhari di play store. Lalu tanpa sengaja saya melihat sebuah hadist yang berbunyi : “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melaknat laki –laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki”
Naudzubillahimindzaliq.. saya jadi takut sendiri. Gak tahu kenapa, saya berpikiran ingin mengenakan jilbab. Saya mempunya aplikasi al-qur’an di handphone, saya langsung search ‘jilbab’ dan ketemu! Dalam Sura Al-Ahzab Ayah 59 Allah SWT berfirman : Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak permpuanmu dan isteri isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
      Dalam kitab al-Qamus,  jilbab diartikan sebagai pakaian lebar sekaligus kerudung yang biasa dipakai kaum wanita untuk menutupi pakaian dalam. Dalam kitab al-Munjid  jilbab diartikan sebagai baju atau pakaian yang lebar. Jadi dapat disimpulkan, jilab adalah pakaian longgar yang bisa menutupi dada dan kepala.
      Saat itu saya masih bingung, saya mau pake jilbab atau enggak, mengingat aktifitas saya yang “mungkin” bisa terganggu Karena jilbab yang nanti akan saya pakai. Saya membayangkan betapa ribetnya ngedrum sambil pake jilbab yang panjang, saya membayangkan gimana kalo jilbab yang saya pakai nanti ketarik waktu main basket. Saya mikir mau pake jilbab atau enggak sampai hampir seminggu. Dan tanpa sengaja saya membaca postingan di facebook yang mengatakan bahwa ‘Wanita adalah aurat. Maka ketika seorang wanita keluar rumah, syaitan akan menyambutnya dengan sangat senang’  Saya sempet kesel. Sampe dalam hati bicara “Kenapa sampe segitunya, sih?” Dan saya menemukan jawaban yang sangat tepat. Yaitu : “Karena wanita sangat istimewa di mata Allah SWT, maka wanita dijaga secara baik-baik. Seperti halnya emas, emas akan disimpan di tempat yang aman, dijaga, dan sebagainya. Begitupun wanita”
      Mengatahui itu, saya sangat bersyukur menjadi seorang muslimah. Saat itu juga saya memutuskan untuk mengurangi aktifitas saya yang tidak bermanfaat. Dan saya juga memutuskan untuk berhijab. Saya mengutarakan keinginan saya untuk berhijab kepada ibu saya. Ibu saya sempat melarang. Alasannya bermacam-macam “Biarlah nanti kalau sudah dewasa,” lalu “Ketuaan kalo pake jilbab sekarang”
      Saya lalu ingat, waktu saya mengunjungi sebuah blog yang pengunjungnya dapat bertanya seputar islam. Tanpa sengaja saya menemukan pertanyaan ‘Bagaimana kalau ibu saya melarang saya memakai jilbab? Saya takut durhaka kalo gak ikut kata ibu. Lagipula saya masih muda. Saya juga masih gak merasa terpanggil untuk memakai jilbab’
Lalu sang ustadz menjawab : ‘Pertama, kalau orang tuamu mengajak kepada perbuatan maksiat, janganlah kamu mengikutinya. Yakinkan ibumu dan beri tahu beliau secara baik-baik bahwa berhijab merupakan kewajiban setiap muslimah yang sudah akhil baligh. Kedua, ajal tidak mengenal muda ataupun tua, bagaimana nanti pertanggung jawabanmu di akhirat saat kamu belum memakai jilbab ketika hidup di dunia? Nanti malaikat juga akan bertanya apa yang kamu lakukan di masa mudamu. Ketiga, tidak usah butuh panggilan untuk memakai jilbab, dari dulu berjilbab adalah panggilan yang wajib untuk dilaksanakan setiap muslimah’
      Saya lalu meyakinkan ibu saya dan akhirnya ibu saya menyetujuinya walaupun setengah hati. Alhamdulillah, walaupun begitu saya sangat bersyukur.
      Keesokan harinya saya langsung memakai jilbab saat keluar rumah. Waktu itu saya hendak berangkat les, bapak saya yang mau mengantarkan saya sempat kaget karena saya pakai jilbab, tapi beliau diam saja. Sampai di tempat les, beberapa teman saya juga kaget, ada yang bilang “Cie Windy pake jilbab” dan sebagainya. Alhamdulillah, saya bersyukur, akhirnya saya bisa melaksanakan kewajiban saya sebagai muslimah.
      Dan setelah saya bertanya ke sana-ke mari kepada teman-teman saya yang memakai jilbab tentang kelebihan berjilbab, kebanyakan dari mereka mengatakan mereka merasa lebih dihormati sebagai wanita, gak ada lagi lelaki yang menggoda mereka. Mungkin kaum adam pikir, wanita yang berjilbab bagian dari menghargai dirinya sendiri, jadi mereka juga segan untuk tidak menghargainya. Selain itu, jilbab juga melindungi kita dari panasnya sinar matahari, sehingga kulit kita terlindungi.
      Saya berharap, semua muslimah dapat memenuhi salah satu kewajibannya, yaitu memakai jilbab.

      Sekian, syukron jazakumullah khairan katsiran. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
      Leave a comment please ;-)

0 komentar:

Posting Komentar